KesehatanNews

3 Jurus Dokter Reisa Putus Mata Rantai Penularan Covid-19

Kasus COVID-19 Indonesia di Bawah Rata-Rata Dunia
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro

JAKARTA (popularitas.com) – Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro berbagi tiga jurus jitu untuk memutus rantai penularan virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Jurus tersebut dihimpun dari berbagai daerah yang telah berhasil menjadikan wilayahnya menjadi zona hijau. Pertama, pengawasan ketat yang dilakukan oleh gugus tugas Covid-19 dan seluruh pimpinan daerah.

“Kedua, kedisiplinan dan kepada seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali. Ketiga, kesadaran bahwa daerah hijau akan membuat masyarakat lebih produktif, namun tetap aman Covid-19,” katanya saat konferensi pers virtual, Senin, 13 Juli 2020.

Dia menerangkan perlunya kerja sama dan gotong royong seluruh lapisan untuk menyehatkan wilayah masing-masing. Dokter Reisa mengajak masyarakat tetap bersemangat dan optimis dalam pencegahan penularan virus Corona selama pandemi berlangsung.

Sementara itu, pemerintah mencatat angka kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 36.689 orang. Angka pasien yang pulih dari Covid-19 berada di kisaran 48 persen. Adapun, penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.282 orang menjadi 76.981 kasus dan pasien meninggal bertambah 50 orang menjadi 3.656 orang.

Dokter Reisa mengungkapkan meluasnya penyebaran virus berdampak negatif pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat dimana jutaan masyarakat kehilangan pekerjaan. Alhasil, kondisi tersebut mempengaruhi kesehatan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.

“Oleh karena itu, aktivitas masyarakat harus kembali ditingkatkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Inilah yang kita sebut dengan adaptasi kebiasaan baru,” imbuhnya.

Sebagaimana umumnya beradaptasi dengan kebiasaan baru, dia mengungkapkan ada sebagian kelompok masyarakat yang bisa mengikuti dengan cepat. Di sisi lain, dia tak menampik ada juga kalangan warga yang memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi.

“Sekali lagi karena luas wilayah dan kepadatan setiap provinsi kabupaten kota kita semua berbeda beda [angka penularannya],” ucap Dokter Reisa.

Sumber: Bisnis

Shares: