News

22 Pengguna Narkoba Jalani Rehabilitasi di Banda Aceh

22 Pengguna Narkoba Jalani Rehabilitasi di Banda Aceh
Wakapolda Aceh Brigjen Pol Raden Purwadi memperlihatkan narkoba jenis sabu-sabu di Mapolda Aceh di Banda Aceh, Senin (27/7/2020). Antara Aceh/M Haris SA

BANDA ACEH (popularitas.com) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh menyatakan ada 22 pengguna narkoba menjalani rehabilitasi untuk memulihkan dan membebaskan mereka dari ketergantungan barang terlarang tersebut.

Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Banda Aceh Desi Rosdiana di Banda Aceh, Selasa (4/8/2020) dilansir Antara, menyatakan pasien rehabilitasi tersebut tidak hanya dari Banda Aceh, tetapi juga luar ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

“Yang kami rehabilitasi adalah pasien rawat jalan karena kami belum memiliki klinik rawat inap. Beberapa di antaranya mereka bisa dikatakan sudah sembuh, namun masih dalam pemantauan,” kata Desi Rosdiana.

Desi Rosdiana menyebutkan mereka yang menjalani rehabilitasi tersebut berasal dari kalangan mahasiswa, pekerja swasta, dan ada juga aparatur sipil negara (ASN). Kebanyakan mereka menjadi pengguna narkoba karena persoalan keluarga.

Menurut Desi Rosdiana, kendati ada di antara mereka dinyatakan sembuh, mereka juga dalam pemantauan. Jika tidak, mereka bisa kambuh atau relapse, menggunakan narkoba kembali.

“Inilah yang terus kami lakukan, mencegah mereka relapse. Jadi, proses rehabilitasi pengguna narkoba membutuhkan tenaga dan waktu ekstra. Serta melibatkan tim yang solid, baik dokter maupun perawat,” kata Desi Rosdiana.

Desi Rosdiana menyebutkan pemulihan pengguna narkoba ini tidak hanya melibatkan tim dari BNN Kota Banda Aceh. Akan tetapi juga melibatkan keluarga. Tanpa keterlibatan keluarga, sulit menyembuhkan mereka dari penggunaan narkoba.

Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Banda Aceh itu mengatakan sebagian besar pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi tersebut terjerumus menggunakan barang terlarang karena persoalan keluarga.

“Banyak kasus penyalahgunaan narkoba bermula dari persoalan keluarga. Jadi, keluarga juga ikut berperan membantu memulihkan mereka,” kata Desi Rosdiana.[acl]

Shares: