POPULARITAS.COM – Kepala Polda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada menyebutkan bahwa ada 14.000 personel Polri di jajaran polda setempat akan divaksin secara bertahap. Tahapan dilakukan karena keterbatasan jumlah dosis vaksin yang diterima pihak Polri.
“Vaksin yang dikirim ke Aceh itu tidak hanya untuk Polri, tapi juga, untuk seluruh masyarakat Aceh. Dosis vaksin yang pertama diutamakan untuk tenaga kesehatan, kedua untuk lansia, ketiga untuk petugas yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di Polri diutamakan adalah mereka yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, khususnya Bhabinkamtibmas,” kata Wahyu, Selasa (9/3/2021).
Menurut Wahyu, Bhabinkamtibmas memegang peran yang luar biasa di tengah pandemi Covid-19. Seperti kegiatan sosialisasi protokol kesehatan, operasi yustisi, kampung tangguh dan sebagainya. Wahyu menyebut, mereka selalu terlibat langsung dengan masyarakat.
“Kita tidak pernah tahu, di sekeliling kita siapa yang terpapar Covid-19, karena banyak orang-orang yang kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak terpantau, ini yang kita harapkan mereka bisa beraktivitas dengan baik tanpa ada rasa takut,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Wahyu juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut divaksin. Sebab, vaksinasi Covid-19 tak memiliki efek samping.
“Saya tidak merasakan apa-apa, juga sampai sekarang ia belum merasakan efek apa-apa setelah disuntik vaksin Covid-19,” sebut Wahyu.
Sebelumnya, Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada bersama puluhan pejabat utama Polda Aceh menjalani suntik vaksin Covid-19 tahap 2 yang digelar Biddokkes Polda Aceh di Mapolda setempat, Selasa (9/3/21).
Sebelum vaksin Sinovac itu disuntik, Wahyu terlebih dahulu melewati serangkaian screening dari petugas kesehatan Polda Aceh untuk memastikan memenuhi syarat untuk divaksin.
Setelah disuntik, Wahyu juga harus melakukan observasi untuk memastikan tidak merasakan gejala apapun pasca penyuntikan.
Sebagai tanda telah menjalani suntik vaksin, Wahyu bersama puluhan pejabat utama dan sejumlah personel Polda Aceh lainnya juga mendapatkan sertifikat tanda bukti telah divaksin.
Editor: dani
